leaf

.

Senin, 29 Oktober 2012

blood flow in your hand


Hello my friends
i'm back to write again 











hey guys....

   Tak lama akhirnya gue berjumpa kembali dengan blog ini, dimana gue bisa mencurahkan perasaan hati yang terpendam didalam pikiran. gue baru nyadar, ternyata gue termasuk dalam kategori anak galau. karena gue sering banget nulis tentang hal-hal galau. 
mulai dari puisi, gambaran hingga musik.
    Hari ini gue bakal nulis lagi puisi tentang darah. agak serem juga yahh. ini gue terinspirasi dari jalan-jalan setelah pulang sekolah tepatnya setelah ibadah.
     gue lagi jalan bareng ibu cantik, ibu diana nggak sengaja liat dari belakang barusan habis pementasan drama. mumpung ada temen pulang akhirnya. tak tangung-tangung gue langsung ngejutin ibu itu... ehh tahu-tahunya setelah itu, ibu cantik ngajak jalan gue beli kado...
alhamduliiah bisa jalan sekaligus refreshing nii juga jalan-jalannya habis pembagian rapot lagi sedih-sedihnya akhirnya q dihibur dengan ketawa khas dan cara ngomongnya ibu diana. lega ''haengbok with eonni. thanks eonni because you make me smile and laugh again''

     kali ini juga puisi ini buat beliau karena udah bikin gue agak tenang dan hibur gue juga....

tak tak tangung-tangung ini puisinya


Blood flow in your hand

ketika kegelapan menjadi semakin gelap
dan cahaya pun menjauh dari bumi
seiringnya waktu berjalan, 
manusia berlalu bagaikan puing-puing abu
baru kusadari bahwa aku telah membawanya pergi jauh
aku telah melenyapkanmu

hari demi hari semakin berlalu dengan cepatnya
seiringnya hentakan waktu berjalan, senyum itu semakin menghilang dan terus melayang dalam diamku
aku merindukanmu yang dulu

setetes demi tetes darah terus mengalir dari tanganmu
mengalir dan terus mengalir dengan derasnya
namun tetap saja kau selalu memberikan senyuman untukku 
aku prihatin padamu
kenapa kau selalu berbohong padaku
kenapa ....

berhentilah menutupi segalanya
aku tahu kau berbohong
namun tak begini caranya
karena aku peduli dan takut kehilangan segala-galanya

aku berharap agar ada akhir bahagia untukku
karena aku tak ingin kehilangan segala-galanya 
kekagumanku terhadapmu, aku kehilanganmu
setiap tetes darah yang mengalir ditanganmu 
setiap pujian yang kau berikan padaku

aku tak sanggup kehilangan segala galanya
tuhan berikanlah aku waktu lebih lama lagi
mungkin inilah akhir bahagiaku
hidup tanpa senyuman dan pujian

setiap tetes darah yang mengalir ditanganmu
sekarang aku takkan mungkin bisa melihatmu lagi
kau hanyalah bukuku dan sedangkan aku penamu
kita akan tetap bersama meskipun terbagi dalam dua dunia





sekian dari puisi yang mengharukan ini...
....
....
....

puisi ini tidak akan ada artinya, bila kita tak bisa membacanya dan menulisnya dengan sepenuh hati. puisi akan mati jika dibaca dan ditulis tanpa perasaan dan sedangkan puisi akan lebih hidup jika ditulis dan dibaca dengan hati dan perasaan yang tulus, yang berasal dari hati nurani.....

quotes me